Teknologi touch screen atau layar
sentuh kini dapat dengan mudah kita jumpai berkat harganya yang sudah lebih
murah dibanding beberapa tahun lalu. Meskipun banyak orang yang menggunakannya,
tidak banyak dari mereka yang mengetahui cara kerja touch screen ini. Ada 3
teknologi dasar yang digunakan dalam suatu perangkat layar sentuh, yaitu
resistif, kapasitif dan gelombang akustik permukaan.
1. Resistif
Teknologi
ini adalah teknologi layar sentuh yang paling dasar dan paling umum digunakan,
yang sering kita jumpai pada ATM dan beberapa handphone touchscreen yang
disertai stylus. Layar resistif terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan
konduktif dan lapisan resistif seperti yang dapat anda lihat pada gambar di
bawah. Salah satu lapisan tipis berwarna kuning adalah lapisan resistif
sedangkan satunya lagi adalah lapisan konduktif. Kedua lapisan ini dipisahkan
oleh titik-titik kecil yang disebut spacer untuk menjaga agar kedua lapisan ini
tetap terpisah sampai anda menyentuhnya.
Ketika anda
menyentuhnya, maka kedua lapisan tersebut akan saling bertemu satu sama lain.
Arus listrik berjalan di antara kedua lapisan ini setiap saat, tapi ketika jari
anda menyentuh layar, kedua lapisan yang bertemu ini akan menciptakan perubahan
arus listrik. Software khusus kemudian mendeteksi koordinat perubahan arus pada
layar dan melaksanakan fungsi yang sesuai dengan koordinat tersebut.
Layar sentuh
resistif bersifat tahan lama dan konsisten, tapi lebih sulit untuk dibaca.
Teknologi ini juga hanya dapat menangani satu sentuhan pada satu waktu dan
tidak dapat melakukan fungsi yang lebih rumit, seperti misalnya, zoom dengan
dua jari pada iPhone. Itulah sebabnya perangkat high-end menggunakan teknologi
layar sentuh kapasitif yang dapat mendeteksi apa pun yang dapat menghantarkan
listrik.
2. Kapasitif
Layar
kapasitif dibuat dari bahan-bahan seperti tembaga atau oksida timah indium yang
dapat menyimpan muatan listrik dalam jaringan elektrostatik yang sangat kecil, yang
masing-masing berukuran lebih kecil dari rambut manusia. Tidak seperti
teknologi layar sentuh resistif, layar kapasitif tidak menggunakan tekanan
untuk membuat perubahan dalam aliran listrik. Sebaliknya, teknologi ini bekerja
dengan apa saja yang mengandung muatan listrik, termasuk kulit manusia, karena
kulit manusia terdiri dari atom dengan muatan positif dan negatif.
Ada dua
jenis utama dari teknologi layar sentuh kapasitif ini, yaitu layar kapasitif
permukaan dan layar kapasitif proyektif. Layar kapasitif permukaan menggunakan
sensor di sudut-sudutnya dan sebuah film tipis yang disebarkan secara merata di
seluruh permukaan (seperti yang digambarkan di atas). Sedangkan layar kapasitif
proyektif menggunakan jaringan listrik yang membentuk baris dan kolom dengan
chip terpisah sebagai sensornya.
Dalam kedua
jenis layar ini, ketika jari menyentuh layar, muatan listrik kecil ditransfer
ke jari dan jari pun menyelesaikan sebuah sirkuit listrik. Hal ini menciptakan
penurunan tegangan yang dicatat oleh sensor pada sudut layar. Software kemudian
memproses lokasi penurunan tegangan ini dan memberi perintah untuk aksi
berikutnya. Inilah sebabnya mengapa layar kapasitif tidak bekerja ketika anda
memakai sarung tangan, karena kain tidak menghantarkan listrik, kecuali jika
dilengkapi dengan benang konduktif. Jika anda masih bingung, silahkan simak
ilustrasinya di sini.
Salah satu kelebihan
layar kapasitif dibanding layar resistif adalah bahwa layar kapasitif
mengirimkan hampir 90 persen cahaya dari monitor, sedangkan layar resistif
hanya menyalurkan sekitar 75 persen. Hal ini membuat layar kapasitif tampilan
layar yang lebih tajam dan lebih jelas daripada layar resistif.
3. Gelombang
Akustik Permukaan
Teknologi
layar sentuh jenis ini memanfaatkan gelombang ultrasonik untuk mendeteksi
sentuhan di permukaan layarnya. Pada layar sentuh dengan teknologi gelombang
akustik permukaan, terdapat dua transduser (satu penerima dan satu pengirim)
ditempatkan di sepanjang sumbu x dan y suatu layar. Selain itu, ditempatkan
juga kaca yang bersifat reflektor, sehingga gelombang ultrasonil yang
dikirimkan tranduser tetap berada di dalam layar.
Transduser
penerima dapat mengetahui jika gelombang telah terganggu oleh sentuhan pada
saat tertentu, dan bisa mendeteksi lokasi sentuhan. Selanjutnya informasi
sentuhan tadi dikirimkan ke software yang mengatur perintah lebih lanjut.
Layar sentuh
jenis ini tidak memiliki lapisan logam pada layarnya, sehingga mengirimkan 100
persen cahaya dari monitor yang membuatnya dapat menampilkan gambar yang
sempurna. Hal ini membuat teknologi ini menjadi pilihan terbaik untuk
menampilkan grafis yang detail. Selain itu, dibandingkan layar kapasitif yang
harus memiliki input konduktif, untuk mendeteksi sentuhan. Layar sentuh
gelombang akustik dapat mendeteksi hampir setiap objek apapun, kecuali benda
keras dan kecil seperti ujung pena.
4. Teknologi
Selanjutnya ?
Teknologi
layar sentuh yang lebih mutakhir sekarang sedang dalam proses pengembangan,
namun teknologi layar sentuh kapasitif masih tetap menjadi standar industri
untuk saat ini. Tantangan terbesar pada teknologi layar sentuh adalah untuk
membuat ukuran layar yang lebih besar, karena bidang listrik dari layar yang
lebih besar seringkali mengganggu kemampuan sensornya.
Insinyur
software dari Perceptive Pixel, kini sedang mendesain multi touch screen, yang
menggunakan teknologi yang disebut Frustrated Total Internal Reflection (FTRI)
untuk membuat layar sentuh dengan ukuran yang lebih besar, yang mencapai 82
inci. Ketika anda menyentuh layar FTRI, anda menghamburkan cahaya, selanjutnya
beberapa kamera di belakang layar mendeteksi cahaya ini sebagai perubahan
optik, seperti layar sentuh kapasitif mendeteksi perubahan arus listrik.
Kira2, masih ada yang melampaui ini nggak ya ???
Kira2, masih ada yang melampaui ini nggak ya ???